30 Januari 2009

Waktu Adalah Uang

Kalimat "Time is Money" sudah pasti pernah Anda dengar. Seringkali tanpa disadari Anda membarter waktu yang Anda miliki dengan uang. Contoh paling sederhana adalah Bekerja. Anda mengganti waktu yang mungkin bisa digunakan untuk rekreasi dengan keluarga dengan dimenggunakannya di kantor. 
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah maksud frasa itu dipahami lebih dalam. Lebih dari sekedar arti waktu adalah uang atau uang adalah waktu. Ada empat hal yang berkaitan dengan uang dan waktu:

1. Kuadran pertama: Punya Waktu Tidak Punya Uang
Contoh yang paling jelas adalah pengangguran, mempunyai banyak waktu luang tetapi tidak mempunyai uang.

2. Kuadran Kedua: Punya Uang Tidak Punya Waktu
Contohnya adalah para profesional seperti dokter, pengacara, konsultan, pedagang, pemilik kios dan sebagainya (Self Employee). Para profesional biasanya mendapat penghasilan yang cukup tinggi. Sehingga sudah suatu kewajaran apabila memiliki banyak uang. Akan tetapi uang tersebut didapatkan dengan mengorbankan waktu, artinya semakin banyak ia bekerja, semakin banyak ia memiliki uang, begitu juga sebaliknya.

3. Kuadran ketiga: Tidak Punya Uang Tidak Punya Waktu
Contoh yang paling mudah adalah pegawai negeri, karyawan dan para employee lainnya. Tidak punya uang karena penghasilannya tidak begitu tinggi, cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Tidak punya waktu karena uang didapat dengan bekerja. Jika ia berhenti bekerja maka ia tidak akan memiliki uang. 

4. Kuadran keempat: Punya Uang dan Punya Waktu
Contohnya adalah para investor, business owner dan para enterpreuner. Memiliki banyak uang dengan menjalankan banyak usaha tanpa harus berkecimpung secara langsung didalamnya. Memiliki banyak waktu karena tanpa dia bekerja pun bisnisnya tetap berjalan. 

Lalu dimanakah Anda berada ? 

Ekonomi Syariah

Sejak awal 2007 ini, Indonesia dilanda demam "Syariah". Banyak bermunculan perusahaan ataupun produk-produk perusahaan berbasis Syariah. Bagi masyarakat Indonesia terutama beragama Islam, hal ini tentu saja memberikan pencerahan baru. Mereka dapat bebas untuk memilih produk yang memang sesuai dengan ajaran Islam.

Bagaimana dengan di dunia. Ternyata demam Syariah pun telah melanda dunia jauh sebelum Indonesia. Bahkan berdasarkan peringkat, Indonesia belum masuk kategori sebagai negara penyumbang ekonomi Syariah di dunia. Dan diluar dugaan Inggris yang notabene memiliki jumlah penduduk muslim yang tidak besar justru tampil sebagai salah satu penyumbang ekonomi syariah terbesar di dunia. Berikut adalah ranking indikator Syariah di dunia per 2007 (Sumber: Investor 10/2008)

1. Malaysia.
Jumlah Penduduk 25.2 Juta Jiwa. Penduduk Muslim 15.2 Juta Jiwa. Sektor Keuangan $ 387.5 Milyar. Sektor Keuangan Syariah $ 50 Milyar. Pemain Utama: Prudential, Bank Islam Malaysia, HSBC.

2.Uni Emirat Arab

Jumlah penduduk 4,62 juta Jiwa, penduduk Muslim 4,44 Juta Jiwa. Sektor Keuangan $340 Milyar. Sektor Keuangan syariah $ 46,3 Milyar. Pemain Utama : Noor Islamic Bank, Dubai Islamic Bank, Emirates Islamic Bank

3. Bahrain 

Jumlah penduduk 0,72juta Jiwa, penduduk Muslim 0,58Juta Jiwa. Sektor Keuangan $251,1 Milyar. Sektor Keuangan syariah $ 16,4 Milyar. Pemain Utama : Arcapita Bank,Gulf Finance House,Albaraka Banking Group,Shamil and Bahrain Islamic Bank.

4. Qatar

Jumlah penduduk 0.93 juta Jiwa, penduduk Muslim 0,72 Juta Jiwa. Sektor Keuangan $81,3 Milyar. Sektor Keuangan syariah $ 14,8Milyar. Pemain Utama : Arcapita Bank,Gulf Finance House,Albaraka Banking Group,Shamil and Bahrain Islamic Bank.

5. Inggris

Jumlah penduduk 60,94 juta Jiwa, penduduk Muslim 1,64 Juta Jiwa. Sektor Keuangan $19100 Milyar. Sektor Keuangan syariah $ 10 Milyar. Pemain Utama : Islamic Bank of Britain,HSBC,Europian Finance House (Anak perusahaan Qatar Islamic Bank).

6. Singapura

Jumlah penduduk 4.61 juta Jiwa, penduduk Muslim 0,69 Juta Jiwa. Sektor Keuangan $27,6 Milyar. Sektor Keuangan syariah $ 1,8 Milyar. Pemain Utama : Islamic Bank of Asia, Standard and Chartered dan Malayan Bank.

 Bandingkan dengan Indonesia dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa dengan mayoritas penduduk adalah muslim (85%) baru sekitar $ 6,98 Milyar (sumber BI,Bapepam,DSN).

Sehingga kesempatan untuk mengembangkan bisnis syariah cukup luas di Indonesia.

05 Januari 2009

Rumus Sukses

Rumus sukses ;
1) Tahu apa yang diinginkan/dream,
  “Tahu apa yang diinginkan”, atau mudahnya kita sebut saja dream, merupakan kunci untuk     bisa    merealisasikan hal-hal yang ingin dicapai dalam hidup. Dream merupakan wants bukan needs.
2) Yakin,
  Nah, ini yang susah. Yakin atau belief adalah urusan pikiran bawah sadar. Tidak mudah untuk bisa   mengubah belief atau keyakinan kita. Itulah sebabnya mengapa banyak orang tahu apa yang mereka inginkan  namun sangat sulit untuk mendapatkan impian mereka . ”keinginan” benar-benar kuat maka pengaruh belief  dapat di-by-pass sehingga kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.
3) Syukur, 
  Syukur mempuyai makna: 1) rasa terima kasih kepada Tuhan, dan 2) pernyataan lega, senang, dan  sebagainya.Bersyukur berarti kita merasa lega, senang, gembira, bahagia, dan damai karena kita tahu  bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan
4) Pasrah,
  Kapan kita mendapatkan apa yang kita inginkan ini sepenuhnya bergantung pada Yang Kuasa, 
5) Doa. 
  Mengapa tidak menempatkan doa sebagai langkah awal? Karena sudah terlalu banyak orang yang berdoa namun   tidak mendapatkan jawaban untuk doa mereka. Mungkin anda juga pernah mengalaminya. Mengapa bisa begitu?   Karena kebanyakan orang tidak tahu apa yang mereka inginkan (dream). Kalaupun mereka tahu, mereka tidak   yakin bisa mendapatkan dream mereka. Akibatnya mereka tidak bisa bersyukur karena tidak pernah  mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan selanjutnya mereka juga nggak pasrah. Banyak orang yang  mengaku pasrah namun sebenarnya tidak. Hal ini tercermin dari sikap mereka yang cenderung negatif dan    suka mengeluh